Saturday, November 13, 2010

Manfaat Vitamin C dari Masa ke Masa

Semakin banyaknya virus yang menjadi sumber penyakit, cuaca yang tak menentu, semakin buruknya lingkungan dan polusi udara, bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun.

Di saat kondisi seperti ini, konsumsi vitamin C sangat dianjurkan. Namun, kebutuhan vitamin C alami dari buah dan sayur untuk tubuh sering sulit didapatkan sekarang-sekarang ini. Banyak orang memilih mengonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen karena dinilai lebih praktis dan mudah didapat.

Seiring dengan perkembangan zaman, ternyata suplemen vitamin C juga ikut berkembang. Anda perlu tahu juga perkembangan vitamin C dari masa ke masa.

“Seiring perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, suplemen vitamin C juga semakin berkembang dan semakin banyak manfaatnya. Bagi Anda pengguna suplemen vitamin C, perlu tahu perkembangannya,” kata dr Helmin Agustina S dari Consumer Health Division PT Kalbe Farma Tbk saat ditemui di Mall Kelapa Gading.

Helmin memaparkan, pada 1928 vitamin C pertama kali dimurnikan oleh ahli biokimia Hungaria Albert Szent-Gyorgyi dari Cranbridge, Inggris. Dalam vitamin C generasi pertama, Albert merumuskan suatu komponen yang disebut asam heksurat, yang akhirnya menjadi asam askorbat. Kemudian berkembang menjadi vitamin C generasi kedua yang bermanfaat untuk menyembuhkan (skorbut) rasa haus, depresi, otot yang terasa sakit, meredakan lelah, gusi berdarah dan sesak napas.

Analisis mengenai vitamin C terus berkembang, sampai akhirnya ditemukan Ester-C, jenis vitamin C generasi ketiga.

“Perkembangan terbaru, ditemukan Purway C, yakni vitamin C yang mudah diserap tubuh serta tidak menyebabkan batu ginjal seperti vitamin C sebelumnya,” katanya.

Tak hanya baik untuk menjaga daya tahan tubuh, suplemen vitamin C yang berasal dari Purway C juga bisa mempercantik tampilan kulit, meredakan peradangan baik karena senyawa asing maupun reaksi selular, mempercepat penyembuhan dan mengembalikan kesegaran tubuh.

Purway C merupakan jenis suplemen vitamin C mengandung metabolic lipid diperoleh dari gabungan buah kaya vitamin C seperti jeruk, stroberi, kiwi serta sayuran pilihan.

Meski bermanfaat untuk tubuh, ternyata mengonsumsi suplemen vitamin C juga bisa menimbulkan efek samping. Menurut angka kecukupan gizi, maksimal konsumsi vitamin C yang dianjurkan adalah 500 mg perhari.

Jika dikonsumsi berlebih efeknya bisa mempercepat timbulnya oksalat pembentuk batu ginjal. Akan tetapi, meski penggunaan suplemen vitamin C diperbolehkan, tetap saja sumber vitamin C yang diperoleh dari bahan alami seperti buah dan sayuran segar, tetap dianjurkan.

“Suplemen vitamin C dianjurkan untuk mereka yang terserang penyakit infeksi, dalam masa penyembuhan, paska operasi, lansia, untuk kesehatan tulang, jantung, kulit dan mencegah penyakit degeneratif. Vitamin ini juga baik dikonsumsi saat musim pancaroba sebagai pencegahan penularan wabah penyakit,” kata Helmin.

Makin Langsing, Makin Pintar

Jika Anda ingin menjaga tubuh agar tetap langsing sekaligus meningkatkan fungsi otak, cara paling tepat adalah dengan berolahraga. "Olahraga adalah 'sihir utama' untuk mendapatkan kebugaran otak dan tubuh," kata John Medina, PhD, Kepala Brain Center for Applied Learning di Seattle Pacific University.

Aktivitas fisik dalam darah menggenangi jaringan syaraf yang kaya oksigen. Kondisi tersebut akan meningkatkan produksi bahan kimia dan meningkatkan daya ingat, perhatian dan kemampuan memecahkan masalah. Berikut lima langkah agar Anda tetap langsing dan makin pintar.

1. Jalan-jalan di taman
Peneliti dari University of Michigan menemukan bahwa memori dan perhatian meningkat 20 persen ketika seseorang berjalan di taman. Alam memiliki efek menenangkan, yang memungkinkan otak untuk memproses informasi dengan lebih baik.

2. Tai Chi
Studi telah lama menunjukkan, latihan Tai Chi meningkatkan keseimbangan. Penelitian terbaru juga menunjukkan latihan tersebut dapat melindungi area otak yang bertanggung jawab atas rasa sentuhan, yang cenderung memudar setelah umur 40 tahun. Dalam studi Harvard baru-baru ini, menunjukkan orang yang berusia 50 hingga 60 tahun yang melakukan tai chi memiliki sensitifitas sentuhan yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak melakukan Tai Chi.

3. Olahraga intensif
Sebuah studi pada 2007 menemukan bahwa seseorang yang melakukan dua kali sprint (lari cepat) selama 3 menit bisa menghafal kata-kata baru, 20 persen lebih cepat sesudahnya dibandingkan mereka yang tidak melakukan latihan. Anda bisa melakukan latihan kardio untuk meningkatkan aliran darah dan memicu pertumbuhan di area hippocampus yang bertanggung jawab untuk perkembangan memori dan kemampuan verbal.

4. Keseimbangan
Dalam sebuah penelitian di Kanada, orang dewasa yang lebih tua yang yang melakukan olahraga angkat beban sambil latihan keseimbangn kemampuan pengambilan keputusan meningkat hampir 13 persen dalam 6 bulan. Jadi, tambahkan latihan keseimbangan dalam daftar latihan wajib Anda.

5. Lempar bola
Para peneliti di Jerman menemukan, remaja yang bermain melempar bola dengan tangan selama 10 menit, dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi mereka pada pelajaran dan tes yang akan dilakukannya. Anda tidak perlu menjadi seorang remaja untuk mendapat keuntungan itu, karena menurut peneliti bermain lempar bola bisa meningkatkan fokus kontrol pada otak.

Obsesi Cantik, Suntik Minyak Goreng ke Wajah

Obsesi agar terlihat cantik mendorong seorang wanita Korea menyuntikkan minyak goreng ke wajahnya. Kecanduan bedah plastik membuat wajahnya tidak dapat dikenali lagi.

Wanita itu adalah Hang Mioku. Wanita yang berusia 48 tahun mengaku pertama kali menjalani bedah plastik di usia 28 tahun. Ia pun ketagihan, bahkan ketika ia pindah bekerja ke Jepang, ia terus melanjutkan obsesinya. Yaitu, menjalani sejumlah operasi plastik, yang kebanyakan 'permak' di bagian wajah, seperti yang dikutip dari telegraph.co.uk.

Hang Mioku Sebelum Operasi
Dari operasi ke operasi, bentuk wajah makin tak berbentuk dan mulai membesar. Namun baginya saat melihat wajahnya di cermin, ia masih menganggap wajahnya terlihat cantik.

Hingga akhirnya dokter bedah langganannya tak mau lagi mengoperasi wajahnya, dan menyarankan Mioku untuk berkonsultasi ke psikiater. Menurut dokter bedahnya, obsesi Mioku sudah merupakan gelaja dari kelainan psikologis.

Ketika ia kembali ke Korea, wajah Mioku sudah berubah drastis, bahkan keluarganya pun sudah tak bisa mengenalinya. Setelah menyadari wajah anaknya makin membengkak, orangtua Mioku mengantar putrinya ke dokter untuk memperbaiki wajah Mioku.

Sayangnya, perawatan tersebut memakan biaya besar, dan akhirnya Mioku kembali ke kebiasaan lamanya, yaitu menjalani operasi plastik murah dan tidak aman.

Hingga akhirnya, ia menemukan doker yang bersedia memberikan suntikan silikon. Bahkan, dokter tersebut juga memberikan Mioku suntikan dan silikon sehingga ia bisa menyuntikkan silikon sendiri ke wajahnya.

Parahnya, saat dia kehabisan silikon, Mioku menggantikan silikon dengan minyak goreng, dan menyuntikan minyak goreng ke wajahnya. Bukan makin baik, wajahnya makin rusak dan makin membengkak.

Permak Wajah dengan Minyak Goreng

Mioku pun mendapat julukan 'kipas angin berdiri', karena berwajah besar namun bertubuh kecil.

Kejadian yang dialami Mioku pun diketahui banyak orang, hingga satu stasiun teve Korea menampilkannya di salah satu acaranya pada 2009. Melihat bentuk wajahnya yang sangat rusak membuat banyak penonton merasa kasihan dan memberikan donasi untuk mengecilkan ukuran wajahnya.

Pada operasi pertama, dokter bedah mengeluarkan 60 gr cairan asing dari wajahnya, dan 200 gr dari lehernya. Setelah beberapa kali operasi, wajahnya mulai mengecil. Namun, wajahnya masih belum bisa kembali ke bentuk normal.

Akhirnya, Mioku menyadari kesalahannya yang amat terobsesi ingin cantik. Yang hanya ia inginkan saat ini adalah wajahnya kembali seperti dulu, seperti sebelum operasi plastik.

Peternak Merapi Resah, Sapi Dijual Murah

Peternak sapi yang menjadi korban erupsi Gunung Merapi diliputi rasa cemas karena belum ada kepastian pemerintah yang siap membeli hewan ternak mereka. Tak adanya kepastian itu membuat mereka menjual sapi-sapinya ke Tengkulak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari di pengusian.

"Saya akhirnya menjual sapi ke Tengkulak, karena untuk kebutuhan hidup. Biasanya sapi saya jual seharga Rp10 juta tapi saya jual hanya Rp4,5 juta," kata Rismanto (55 tahun) warga dusun Balong, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman Yogyakarta saat ditemui VIVAnews di tempat pengungsian Ternak Universitas Sanata Dharma, Kampus Paingan, Maguwoharjo Yogyakarta, Sabtu 13 November 2010.

Menurutnya, situasi ini dimanfaatkan para Tengkulak untuk membeli ternak para korban erupsi Gunung Merapi dengan harga murah, mengingat banyak warga yang depresi, ditambah harta benda yang sudah hancur, dan hanya tersisa hewan ternak.

Diketahui, tempat penampungan ternak Universitas Sanata Dharma terdapat 75 sapi milik warga.

Sementara itu, di penampungan lapangan Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, salah satu warga, Parwanto (55 tahun) warga Balangan, Pakem mengaku tidak ingin menjual ketujuh sapi miliknya. Sebab, saat ini disediakan penampungan dari Koperasi Warga Mulyo.

"Memang ada warga juga yang menjual karena stress. Tapi kalau saya tidak, karena untuk mensiasati tidak ada pemasukan, saya memeras susu (sapinya) dan dijualnya ke rumah-rumah warga di Tlogoadi," tuturnya.

Warga yang sehari-hari tinggal di pengungsian Banteng Baru, Kaliurang, Yogyakarta itu menyarankan, kalau pemerintah ingin membeli sapi-sapi atau ternak para korban Merapi sebaiknya dengan harga yang sesuai, jangan sampai karena sedang terkena musibah malah dibeli dengan harga murah.

Sementara itu, jumlah hewan ternak sapi di lapangan Tlogoadi berjumlah 205 ekor.

Gadis Ini Harus Makan 60 Kali Sehari

Lizzie Velasquez bukanlah pengidap anoreksia. Tetapi, berat badan gadis berusia 21 tahun ini hanya seperempat ukuran normal dan memiliki hampir nol persen lemak tubuh. Agar tetap bertahan hidup ia harus makan 15 menit sekali atau sekitar 60 kali sehari.

Gadis asal Austin Texas tersebut memiliki sindroma langka yang menyebabkan tubuhnya tak mampu menyimpan lemak. Meskipun mengonsumsi antara 5.000-8.000 kalori sehari, mahasiswa komunikasi ini tak pernah melampaui berat 26,4 kilogram.

"Saya menimbang berat badan secara teratur, dan merasa sangat senang bila berat saya bertambah, bahkan hanya setengah kilogram," ujar pemilik tinggi 158 cm seperti dimuat dalam Telegraph. Velasquez mengaku makan tiap 15-20 menit untuk meningkatkan energinya. Keripik, permen, coklat, pizza, ayam, kue, donat, es krim, mi dan kue tart adalah makanan hariannya.

Velasquez lahir prematur empat minggu dengan berat lahir hanya 0,95 kg. Dokter menemukan hanya ada sedikit cairan ketuban yang melindunginya dalam rahim.

"Dokter memberitahu kami bahwa ia tidak dapat bertahan hidup," kata sang Ibu, Rita Velasquez, 45. Dokter berspekulasi Lizzie akan mengalami gangguan sindroma genetik De Barsy, namun kemudian terbukti Lizzie tidak mengalami kesulitan belajar.

"Para dokter terus menganalisis penyebab gangguan padanya. Dia telah dibawa ke ahli genetik untuk mengetahui penyebab kondisi tubuhnya," kata Rita.

Profesor Garg dan timnya dari Pusat medis Universitas Texas menduga Lizzie memiliki Neonatal Progeroid Syndrome (NPS) yang menyebabkan penuaan dini, kehilangan lemak dari wajah dan tubuh, serta degenerasi jaringan. Orang dengan NPS sering memiliki wajah berbentuk segitiga dengan hidung runcing.

"Sejumlah kecil orang memiliki kondisi mirip dengan Lizzie dengan kasus yang sedikit berbeda. Kami belum mengetahui apa yang akan terjadi pada Lizzie di kemudian hari karena penelitian medis belum lengkap mengenai NPS."

Meski penyebab utama kondisi tubuhnya yang unik belum diketahui, Lizzie tetap bersemangat. Ia berencana merilis sebuah buku yang bertutur tentang kisah hidupnya pada September mendatang.

Tak Berhenti Cegukan Selama 68 Tahun

Semua orang pasti pernah merasakan cegukan. Kontraksi otot diafragma yang muncul dengan interval cukup teratur ini biasanya hilang setelah beberapa menit. Namun, ada yang mengalaminya sampai berjam-jam, berhari-hari, bahkan bertahun-tahun.

Charles Osborne mungkin adalah orang yang mengalami cegukan terlama di dunia. Guinness World Records menuliskan namanya sebagai pemegang rekor cegukan terlama dengan rentang waktu selama 68 tahun.

charles osborne

Pria kelahiran Anthon, Iowa, Amerika Serikat, tahun 1894 ini mulai terserang cegukan pada usia 28 tahun. Kala itu, ia tengah bekerja menimbang seekor babi yang hendak disembelih. Meski demikian, ia bisa hidup normal, menikah, dan memiliki delapan anak.

Osborne cegukan 40 kali per menit, yang dalam perjalanannya melambat menjadi 20 kali. Ia baru berhenti cegukan pada tahun 1990, setahun sebelum meninggal dunia akibat sakit komplikasi. Selama 68 tahun, ia mencetak rekor cegukan sebanyak 430 juta kali.

Seperti dikutip dari Kids Health, cegukan terjadi akibat gangguan pada diafragma, lembaran otot yang memisahkan rongga perut dan paru-paru. Gangguan yang terjadi memicu masuknya udara ke dalam paru-paru disertai menutupnya klep tenggorokan (epiglotis) secara tiba-tiba. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan bunyik cegukan.

Gangguan diafragma umumnya akibat menelan udara berlebihan, minuman bersoda, strea, makan terlalu cepat, tertawa berlebihan, perubahan suhu lambung mendadak akibat minum air dingin lalu panas, atau peregangan saluran cerna. Normalnya, cegukan akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa menit.

Sakit Langka, Tampilan 2 Bocah Ini Bak Vampir

Ini bukan kisah di film 'Twilight'. Dua bersaudara Simon, 13, dan George, 11 mengidap sindroma aneh dengan karakter mirip vampir. Mereka memiliki gigi taring tajam dan selalu berusaha menghindari sinar matahari.

Seperti dikutip dari laman Daily Mail, dua bocah asal Sudbury, Suffolk, ini menderita kelainan genetik yang dalam istilah medis dikenal sebagai Hypohidrotic Ectodermal Displasia. Diperkirakan hanya menimpa 7.000 orang di dunia.

Penyakit ini menunjukkan ciri fisik yang mengkhawatirkan seperti kulit kepala dan rambut tipis, sulit berkeringat dan gigi tumbuh tidak sempurna. Lantaran sulit berkeringat, penderita cenderung mudah mengalami hipertermia jika suhu di sekitar tak terkontrol.

Di tengah penderitaan itu, mereka harus menghadapi respons lingkungan sosial yang cenderung mengucilkan. "Teman-teman bahkan memanggil aku dengan nama Edward Cullen seperti karakter dalam film 'Twilight'," kata Simon. "Orang yang melihat pasti menganggap kami mengerikan.”

Simon & George

Mandy, 45, sang ibu, berkata, "Mereka selalu menjadi pusat perhatian karena penampilan fisiknya dan kulitnya yang pucat. Beberapa orang mengira mereka menderita leukemia." Ia menambahkan, "Setelah film Twilight keluar, orang sepertinya senang menyebut keluarga kami, Cullen."

Gejala penyakit itu sudah ditunjukkan Simon beberapa jam usai lahir. Tiba-tiba suhu tubuhnya menurun drastis. "Perawat mencoba menghangatkannya dengan sinar, tapi lengan dan wajahnya justru seperti melepuh," kata Mandy yang tak menyangka putra keduanya memiliki kondisi serupa.

Penyakit itu membuat Mandy belajar menangani kondisi dua putranya. Ia tak memperkenankan dua putra berolahraga karena khawatir suhu tubuhnya meningkat. Ini bahaya karena keduanya tak bisa mengeluarkan keringat. Itulah mengapa dua bocah itu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain video games di rumah.