Saturday, November 13, 2010

3 Tanda Sepatu Olahraga Harus Pensiun

Kebanyakan orang jika sudah merasa nyaman dengan sepatu yang biasa digunakan, terutama sepatu olahraga, seringkali mereka enggan untuk menggunakan sepatu yang lain.

Namun, seperti halnya manusia yang mengalami pensiun dalam karir, sepatu favorit yang Anda gunakan juga bisa mengalami masa tak layak pakai. Tanpa Anda ketahui, sepatu olahraga ternyata memiliki batas waktu pemakaian.

Bantalan dalam sepatu yang Anda gunakan semakin hari bisa makin menipis. Hal ini bisa memicu Anda mengalami rasa sakit atau cidera kaki lebih serius. Jangan biarkan olahraga Anda menjadi terganggu hanya karena sepatu olahraga yang Anda kenakan sudah tak layak pakai.

Agar Anda tahu, masih layak atau tidaknya sepatu olahraga yang Anda miliki, berikut tanda-tandanya seperti dikutip dari laman Shine:

1. Jarak tempuh

Biasanya sepatu akan menandakan sudah tak layak pakai jika terjadi sesuatu, misalnya jari-jari kaki Anda mulai menyelinap. Jika dalam jarak tempuh 200-350 mil salah satu jari kaki ada yang menyelinap seperti terjepit, itu bisa menjadi salah satu pertanda, sepatu yang Anda kenakan harus pensiun. Tak perlu melacak berapa mil jarak tempuh Anda saat latihan. Namun idealnya sepatu olahraga harus diganti setiap 4-6 bulan.

2.Ada kerusakan

Jika belum mengalami rusak parah atau baru sekedar robek di sisi kanan atau kiri sepatu, biasanya kebanyakan orang masih enggan mengganti sepatunya. Padahal, ini bisa jadi pertanda sepatu Anda harus segera diganti.

3. Saat dipakai menimbulkan rasa sakit

Jika sepatu yang Anda kenakan menimbulkan rasa sakit dan tak nyaman saat digunakan, sebaiknya jangan dipakai. Tak hanya itu, jika kaki sering berkeringat saat mengenakan sepatu, itu juga bisa menjadi pertanda Anda memiliki gejala penyakit tertentu.

Periksakan diri ke dokter terlebih dahulu, untuk mengetahui masalah yang Anda alami. Atau lakukan konsultasi dengan seorang profesional yang memiliki banyak pengetahuan seputar masalah kaki, di toko barang-barang olahraga yang Anda tuju.

No comments: